- AUD/USD menguat mendekati 0,6575 menyusul data PDB Australia.
- Produk Domestik Bruto (PDB) Australia menunjukkan pertumbuhan paling lambat dalam dua tahun terakhir.
- Data ketenagakerjaan swasta ADP AS dan Biaya Tenaga Kerja per Unit akan dirilis pada hari Rabu.
Pasangan AUD/USD naik ke 0,6575 selama awal jam perdagangan Asia hari Rabu. Pasangan mata uang ini naik lebih tinggi menyusul angka pertumbuhan Australia. Namun, rebound Dolar AS (USD) dan sentimen risk-off dapat membatasi kenaikan AUD/USD lebih lanjut.
Ekonomi Australia secara tak terduga melambat di kuartal ketiga, karena suku bunga yang lebih tinggi berdampak pada konsumen dan perdagangan menjadi negatif. Pada hari Rabu pagi, Biro Statistik Australia (ABS) mengungkapkan bahwa
Produk Domestik Bruto (PDB) Australia berekspansi sebesar 0,2% pada kuartal ketiga 2023, dibandingkan dengan pertumbuhan 0,4% pada kuartal kedua. Angka ini berada di bawah ekspektasi 0,4%. Secara tahunan, angka pertumbuhan naik 2,1% dibandingkan dengan pertumbuhan 2,1% di Kuartal 2, di atas konsensus pasar yang memprakirakan ekspansi sebesar 1,8%.
Namun, sentimen risk-off dan pesimis terhadap prospek ekonomi Tiongkok dapat membatasi Dolar Australia (AUD) yang merupakan mata uang proksi Tiongkok. Menurut Reuters, lembaga pemeringkat Moody memangkas prospek peringkat kredit negara Tiongkok menjadi negatif pada hari Selasa, dengan mengutip meningkatnya risiko terhadap pertumbuhan dan krisis sektor properti di negara tersebut.
Para investor akan mengambil lebih banyak isyarat dari data ketenagakerjaan swasta ADP AS dan data Biaya Tenaga Kerja Unit pada hari Rabu. Pada hari Kamis, Neraca Perdagangan Australia akan dirilis.