- Harga emas membukukan kenaikan moderat di sekitar $2.030 di awal hari Senin.
- Pasar berjangka memprakirakan kemungkinan bahwa the Fed tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan berikutnya.
- IMP Manufaktur Caixin Tiongkok dan IMP Jasa AS akan dirilis pada hari Selasa.
Harga emas (XAU/USD) turun tipis ke $2.030 selama awal sesi Asia hari Selasa. Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) naik ke 103,60 dan imbal hasil Treasury naik tipis, dengan imbal hasil 10 tahun naik dari 4,24% menjadi 4,32%. Pada saat berita ini ditulis, harga emas diperdagangkan di $2.030, naik 0,12% pada hari ini.
Ketua Federal Reserve (The Fed) Powell menekankan kesediaan The Fed untuk mengetatkan kebijakan lebih lanjut jika diperlukan dan pasar yakin siklus kenaikan suku bunga telah selesai. Powell menyatakan bahwa sudah jelas bahwa kebijakan moneter AS memperlambat ekonomi seperti yang diharapkan, dengan suku bunga acuan semalam yang berada di wilayah yang terbatas. Antisipasi berakhirnya siklus pengetatan mungkin akan menguntungkan logam mulia tersebut. Karena itu, emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sedangkan suku bunga yang lebih tinggi memberikan tekanan pada logam kuning ini.
Mengenai data, Biro Sensus AS mengungkapkan pada hari Senin bahwa pesanan pabrik AS turun 3,6% MoM di bulan Oktober dari kenaikan 2,3% pada pembacaan sebelumnya. Di tempat lain, serangan terhadap kapal perang Amerika dan kapal komersial di Laut Merah pada hari Minggu memicu kekhawatiran akan meningkatnya konflik antara Israel dan Hamas. Hal ini, pada gilirannya, dapat meningkatkan aliran safe-haven dan menguntungkan logam kuning ini.
Ke depan, IMP Manufaktur Caixin Tiongkok untuk bulan November akan dirilis dan diperkirakan akan meningkat dari 49,5 ke 49,8. Data Tiongkok yang suram dapat memberikan tekanan pada harga emas karena Tiongkok adalah produsen dan konsumen emas terbesar di dunia. Selain itu, IMP Manufaktur ISM AS bulan November dan pidato Ketua The Fed Jerome Powell akan dipantau secara luas.