- Harga Emas diperdagangkan lesu karena investor menunggu data ekonomi utama AS, yaitu inflasi PCE.
- Laporan PCE inti AS yang kaku dapat mengurangi daya tarik investor terhadap Emas dalam jangka pendek.
- Harker dari The Fed mengatakan bahwa penurunan suku bunga tidak akan terjadi lebih cepat dari prakiraan pasar.
Harga Emas (XAU/USD) berusaha untuk keluar dari kesulitan karena investor sedang menunggu rilis Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditure (PCE) inti Amerika Serikat untuk bulan November, yang akan dirilis pada hari Jumat. Laporan yang memberi sinyal bahwa inflasi masih tetap tinggi dapat memperlambat rally harga Emas yang lebih luas karena kemungkinan akan memaksa para pengambil kebijakan Federal Reserve (The Fed) untuk memilih kebijakan moneter yang lebih ketat.
Sementara itu, Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker bergabung dengan klub dan menolak ekspektasi penurunan biaya pinjaman di masa depan. Harker mengatakan ia memprakirakan akan terjadi soft landing, namun memperingatkan bahwa pengangguran bisa naik secara moderat.
Dolar AS tertekan karena tingginya ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed, namun beberapa pihak masih percaya bahwa bank sentral AS tidak akan menurunkan suku bunga lebih cepat di tengah ketahanan perekonomian AS.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Prospek Harga Emas Secara Umum Masih Optimis
- Harga Emas kesulitan menentukan arah karena investor menunggu data Indeks Harga PCE inti Amerika Serikat untuk bulan November, yang dijadwalkan pada hari Jumat.
- Pengukur inflasi yang disukai The Fed kemungkinan akan memberikan petunjuk mengenai berapa lama bank sentral perlu mempertahankan suku bunga dalam lintasan yang bersifat membatasi.
- Indeks harga PCE inti bulanan diprakirakan naik dengan laju stabil 0,2%. Pada basis tahunan, inflasi PCE diprakirakan melambat ke 3,3% dari 3,5%.
- Laporan inflasi yang kaku dapat mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve dan memaksa para pengambil kebijakan untuk mempertahankan suku bunga dalam lintasan yang bersifat membatasi untuk waktu yang lebih lama hingga kembalinya inflasi ke 2% dapat dipastikan.
- Kondisi di atas juga dapat meningkatkan daya tarik Dolar AS dan menguntungkan aset-aset yang sensitif terhadap risiko.
- Dalam Ringkasan Proyeksi Ekonomi (RPE) yang dirilis pekan lalu, seluruh pengambil kebijakan The Fed mendukung tidak adanya kenaikan suku bunga lebih lanjut dan mayoritas anggota mendukung penurunan biaya pinjaman sebesar 75 basis poin (bp) pada tahun 2024.
- Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, Presiden Fed New York John Williams, dan Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker menunjukkan keterbukaan mereka untuk menurunkan suku bunga, namun mengatakan bahwa penurunan suku bunga dalam waktu dekat tidak diprakirakan.
- Harker mengatakan bahwa salah satu alasan utama untuk menurunkan suku bunga tahun depan adalah karena dunia usaha sedang kesulitan untuk menambah kewajiban bunga yang lebih tinggi.
- Ketika ditanya mengenai kemungkinan terjadinya soft landing, Harker mengatakan bahwa hal tersebut sangat mungkin terjadi, namun memperingatkan bahwa Tingkat Pengangguran dapat naik secara moderat. 'Soft landing' adalah skenario di mana inflasi kembali ke 2% tanpa memicu resesi.
- Selain data indeks harga PCE inti AS, investor juga akan fokus pada data Pesanan Barang Tahan Lama untuk bulan November, yang juga akan dirilis pada hari Jumat.
- Pesanan baru untuk Barang Tahan Lama diprakirakan naik 2,2% dibandingkan turun 5,4% di bulan sebelumnya. Peningkatan pesanan baru yang lebih tinggi dari prakiraan akan memberikan dukungan kepada Dolar AS.
- Meningkatnya harapan penurunan lebih awal biaya pinjaman oleh The Fed telah semakin membebani imbal hasil obligasi Pemerintah AS. Imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun telah turun ke dekat 3,87%.
Analisis Teknis: Harga Emas Konsolidasi di Bawah $2.040
Harga Emas terus diperdagangkan sideways di bawah $2.040,00. Logam mulia diperdagangkan dalam kisaran Selasa di tengah tidak adanya pemicu potensial. Daya tarik yang lebih luas terhadap Emas cukup bullish karena Exponential Moving Averages (EMA) harian jangka pendek hingga jangka panjang miring ke atas.