Inggris: Bukti Lebih Lanjut dari Disinflasi akan Melemahkan GBP – MUFG - Interstellar Group Indonesia
Lompat ke konten

Interstellar Group

Sebagai produk trading finansial yang rumit, contract for difference (CFD) memiliki risiko tinggi kerugian cepat yang timbul dari fitur leverage-nya. Sebagian besar akun investor ritel mencatat kehilangan dana dalam kontrak karena perbedaan. Anda harus mempertimbangkan apakah Anda telah mengembangkan pemahaman penuh tentang aturan operasi kontrak untuk perbedaan dan apakah Anda dapat menanggung risiko kehilangan dana yang tinggi.    

Inggris: Bukti Lebih Lanjut dari Disinflasi akan Melemahkan GBP – MUFG

ISG
Catatan

We recommend that you keep an eye on our market announcements

.right_news

A WORLD LEADER

IN FX & CFD TRADING

Pasar
Berita

Informasi keuangan 24 jam dan berita keuangan internasional global

A WORLD LEADER

IN FX & CFD TRADING

Sponsor &
Tanggung jawab sosial

InterStellar Group bertujuan untuk menjadikan dirinya sebagai perusahaan tangguh dengan kekuatan untuk memberikan dampak positif pada dunia.
Kami juga berkomitmen untuk berkontribusi kembali kepada masyarakat, mengakui nilai setiap individu sebagai bagian integral dari komunitas global kami.

A WORLD LEADER

IN FX & CFD TRADING

การสัมนาสดเกี่ยวกับฟอเร็กซ์

A WORLD LEADER

IN FX & CFD TRADING

15

2024-01

Date Icon
2024-01-15
Prakiraan Pasar
Inggris: Bukti Lebih Lanjut dari Disinflasi akan Melemahkan GBP – MUFG

Poundsterling (GBP) telah berkinerja baik di awal tahun 2024. Performa GBP pada awal 2024 akan diuji dalam beberapa minggu ke depan, demikian menurut laporan para ekonom di MUFG Bank.

Akankah Kekhawatiran Investor atas Risiko Inflasi yang Lebih Tinggi di Inggris Semakin Berkurang?

Rilis laporan IHK dan pasar tenaga kerja Inggris terbaru di minggu depan akan menjadi ujian penting bagi GBP. Laporan-laporan tersebut akan dicermati dengan seksama untuk menilai dengan lebih baik apakah perkembangan disinflasi yang terlihat di bulan Desember akan berlanjut.

Bukti lebih lanjut dari tekanan disinflasi menimbulkan risiko penurunan utama terhadap kinerja GBP di awal tahun ini.

 

Terbaru
BERITA