- Pound Sterling turun saat investor mengalihkan fokus ke data Ketenagakerjaan Inggris.
- Data pertumbuhan upah yang lemah akan melemahkan prospek inflasi dan meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga BoE.
- Volume pasar tetap tipis di tengah akhir pekan panjang di pasar AS.
Pound Sterling (GBP) menghadapi sell-off menjelang data pasar tenaga kerja Inggris untuk tiga bulan yang berakhir pada bulan November, yang akan diterbitkan pada hari Selasa. Investor mengantisipasi penurunan tajam dalam pertumbuhan upah dan melihat kondisi pasar tenaga kerja semakin menurun karena kenaikan suku bunga Bank of England (BoE) dan krisis biaya hidup yang semakin parah di tengah persistensi inflasi konsumen.
Data pertumbuhan upah yang lemah akan memperbaiki kemajuan inflasi kembali ke 2% karena pendapatan yang lebih rendah pada akhirnya akan mengakibatkan penurunan daya beli rumah tangga. Pertumbuhan upah yang lebih tinggi tetap menjadi pendorong utama inflasi harga konsumen yang kaku dan penurunan inflasi akan memberikan lebih banyak keringanan kepada para pengambil kebijakan BoE.
Pasangan GBP/USD kemungkinan akan tetap kesulitan karena pasar Amerika Serikat tutup pada hari Senin. Volume perdagangan diprakirakan akan tetap tipis karena akhir pekan panjang. Namun, persistennya pertaruhan yang mendukung penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan kebijakan moneter bulan Maret akan membuat Indeks Dolar AS (DXY) tetap tertekan.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Menghadapi Tekanan di Tengah Sentimen Risk-Off
- Pound Sterling turun dengan cepat saat para investor mengalihkan fokusnya ke data pasar tenaga kerja Inggris untuk tiga bulan yang berakhir pada bulan November, yang akan diterbitkan pada hari Selasa.
- Permintaan tenaga kerja diprakirakan tetap rentan karena lowongan pekerjaan di Inggris turun 32% pada bulan Desember dibandingkan tahun lalu. Departemen Recruitment and Employment Confederation (REC) mengatakan bahwa pekerjaan tetap menurun sepanjang tahun 2023.
- Investor memproyeksikan sedikit kenaikan Tingkat Pengangguran menjadi 4,3% dibandingkan sebelumnya 4,2%.
- Para pelaku pasar akan sangat fokus pada data Pendapatan Rata-Rata karena pertumbuhan upah yang kuat tetap menjadi pendorong utama yang menjaga inflasi harga konsumen tetap tinggi dalam perekonomian Inggris.
- Pendapatan Rata-Rata tidak termasuk bonus diprakirakan melambat tajam ke 6,6% dibandingkan pertumbuhan 7,3% pada periode kuartal hingga Oktober, sementara data pendapatan termasuk bonus diprakirakan melemah ke 6,8% dari 7,2% pada periode yang sama.
- Penurunan tajam dalam pertumbuhan upah akan mengurangi kekhawatiran terhadap persistensi inflasi dan meningkatkan peluang penurunan suku bunga lebih awal oleh Bank of England.
- Bank of America (BofA) memprediksi BoE akan mempertimbangkan penurunan suku bunga setelah pertemuan kebijakan moneter bulan Agustus. Ini berbeda dengan ekspektasi sebelumnya yaitu Februari 2025.
- Sebaliknya, para pengambil kebijakan BoE sama sekali tidak membahas penurunan suku bunga secara terbuka karena inflasi harga konsumen di perekonomian Inggris adalah yang tertinggi dibandingkan dengan negara-negara Group of Seven lainnya.
- Para pengambil kebijakan BoE telah menegaskan kembali perlunya menjaga suku bunga tetap tinggi untuk memastikan inflasi akan kembali ke 2% secara berkelanjutan.
- Setelah rentan pada tahun 2023, sektor real estate Inggris telah menunjukkan awal 2024 yang bagus. Platform real estate terkemuka di Inggris, Rightmove, melaporkan kenaikan harga permintaan 1,3% pada periode 3 Desember hingga 6 Januari, tertinggi sejak tahun 2020.
- Sentimen pasar tenang di tengah akhir pekan panjang di pasar Amerika Serikat karena ini adalah Hari Martin Luther King.
- Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan bolak-balik di sekitar 102,40 karena investor mengalihkan fokus ke data Penjualan Ritel bulanan dan rilis Beige Book Federal Reserve (The Fed) pada hari Rabu.
- Sementara itu, keyakinan investor terhadap keputusan penurunan suku bunga The Fed pada bulan Maret telah membaik setelah rilis laporan Indeks Harga Produsen (IHP) bulan Desember yang lebih lemah dari prakiraan.
- Berdasarkan FedWatch tool dari CME, peluang mendukung penurunan suku bunga pada bulan Maret telah meningkat menjadi 70% setelah turun ke 62% pada minggu lalu.
Analisis Teknis: Pound Sterling Bertahan di Atas 1,2700
Pound Sterling menemukan penawaran jual namun tetap berada di atas support penting 1,2700 saat para investor menunggu data penting Inggris untuk aksi lebih lanjut. Pasangan GBP/USD telah berosilasi dalam kisaran antara 1,2674-1,2784 selama seminggu terakhir. Daya tarik yang lebih luas masih bersifat bullish karena Exponential Moving Averages (EMA) 20 dan 50-hari miring ke atas. Relative Strength Index (RSI) 14-periode berosilasi di kisaran 40,00-60,00, mengindikasikan konsolidasi ke depan. Kenaikan baru Cable diprakirakan terjadi jika berhasil naik di atas tertinggi lima bulan di sekitar 1,2820.