- Pound Sterling telah menemukan minat beli yang kuat karena inflasi Inggris yang sangat persisten.
- Harga bahan bakar dan indeks harga jasa yang lebih tinggi mendorong inflasi harga konsumen Inggris.
- Sentimen pasar masih suram karena para investor masih ragu terhadap penurunan suku bunga The Fed.
Pound Sterling (GBP) menunjukkan pemulihan yang kuat setelah rilis data inflasi harga konsumen Inggris yang secara tidak terduga persisten pada bulan Desember. Pasangan GBP/USD memulihkan seluruh penurunannya karena harapan penurunan suku bunga lebih awal oleh Bank of England (BoE) telah berkurang di tengah tekanan harga yang lebih tinggi. Indeks Harga Konsumen (IHK) dalam perekonomian Inggris tetap kuat di tengah kenaikan harga minyak yang signifikan akibat perang Rusia-Ukraina dan inflasi jasa yang sedikit lebih tinggi.
Laporan inflasi Inggris yang kaku telah memberikan lebih banyak ruang bagi para pengambil kebijakan BoE untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi di 5,25% untuk jangka waktu yang lebih lama. Para pengambil kebijakan BoE telah lama memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk membahas pembatalan suku bunga yang lebih tinggi karena tekanan harga jauh di atas level yang dikehendaki 2%.
Sementara itu, pemulihan tajam Pound Sterling bisa terhenti karena sentimen di pasar cukup berhati-hati. Sentimen pasar menjadi suram karena para investor tidak yakin kapan Federal Reserve (The Fed) akan memulai kampanye penurunan suku bunga. Ke depan, para pelaku pasar akan fokus pada data Penjualan Ritel Amerika Serikat untuk bulan Desember, yang akan dipublikasikan pada pukul 13:30 GMT (20:30 WIB).
Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Naik Setelah Laporan Inflasi Inggris yang Persisten
- Pound Sterling menunjukkan pemulihan berbentuk V karena data inflasi Inggris untuk bulan Desember ternyata jauh lebih tinggi sementara para investor mengantisipasi inflasi akan tetap lemah.
- ONS Inggris telah melaporkan bahwa inflasi bulanan tumbuh pada laju yang lebih cepat yaitu 0,4% dibandingkan ekspektasi 0,2%. Pada bulan November, tekanan harga utama mengalami kontraksi 0,2%.
- Inflasi tahunan naik 4,0% dibandingkan pertumbuhan 3,9% di November. Para pelaku pasar mengantisipasi perlambatan ke 3,8%.
- Inflasi harga konsumen inti yang tidak termasuk harga bahan makanan dan minyak yang volatil tetap stabil di 5,1% sementara para investor memproyeksikan inflasi melemah ke 4,9%.
- Peningkatan tajam dalam tekanan harga mengindikasikan bahwa tahap terakhir dari inflasi tinggi diprakirakan akan menjadi tugas yang menantang bagi para pembuat kebijakan Bank of England.
- Ini akan memberikan argumen yang kuat kepada para pembuat kebijakan BoE untuk mempertahankan kebijakan moneter yang restriktif untuk jangka waktu yang lebih lama.
- Para pedagang diprakirakan akan mengurangi taruhan yang lebih tinggi terhadap mendukung penurunan suku bunga BoE lebih awal, yang didorong oleh penurunan tajam dalam data pertumbuhan upah, yang dirilis pada hari Selasa.
- Pound Sterling menunjukkan sell-off tajam pada sesi Selasa karena pertumbuhan upah yang lebih lambat dan sentimen suram di pasar.
- Meskipun permintaan tenaga kerja tetap stabil, para pengusaha di Inggris memangkas pertumbuhan upah karena kondisi permintaan rentan di pasar domestik dan luar negeri.
- Sentimen pasar masih suram karena para pedagang mengurangi taruhannya terhadap mendukung penurunan suku bunga Federal Reserve mulai bulan Maret setelah komentar hawkish dari Gubernur Christopher Waller.
- Christopher Waller mengatakan The Fed tidak boleh terburu-buru menurunkan suku bunga sampai mereka yakin bahwa inflasi akan kembali ke target 2% secara berkelanjutan.
- Indeks Dolar AS (DXY) telah mencetak tertinggi baru bulanan di atas 103,50 karena keyakinan investor terhadap penurunan suku bunga The Fed pada bulan Maret memudar.
- Ke depan, Indeks USD akan dipandu oleh data Penjualan Ritel Amerika Serikat dan Produksi Industri untuk bulan Desember.
- Menurut estimasi, Penjualan Ritel bulanan tumbuh 0,4% dibandingkan 0,3% di November. Produksi Industri tetap stagnan dibandingkan tumbuh 0,2% sebelumnya.
Analisis Teknis: Pound Sterling Pulih dari EMA 50-Hari
Pound Sterling menunjukkan pemulihan yang cepat setelah menemukan minat beli yang kuat di dekat support angka bulat di 1,2600. Pasangan GBP/USD telah pulih setelah menguji Exponential Moving Average (EMA) 50-hari, yang diperdagangkan di sekitar 1,2600. Permintaan jangka pendek Cable akan meningkat jika berhasil naik di atas EMA 20-hari, yang berosilasi di sekitar 1,2690.
Pasangan GBP/USD berhasil diperdagangkan di atas retracement Fibonacci 50% di 1,2590 (pergerakan dari tertinggi 13 Juli 2023 di 1,3142 ke terendah 4 Oktober 2023 di 1,2037). Relative Strength Index (RSI) 14-periode berosilasi di kisaran 40,00-60,00, yang mengindikasikan kinerja lesu.