- Pound Sterling menunjukkan permintaan yang signifikan karena BoE diprakirakan akan mempertahankan kebijakan restriktifnya untuk waktu yang lebih lama.
- Prospek suku bunga yang hawkish telah memperdalam kekhawatiran resesi di Inggris.
- Dolar AS masih melemah menjelang data NFP AS.
Pound Sterling (GBP) mencetak tertinggi baru mingguan di awal sesi Eropa pada hari Jumat karena Bank of England (BoE) diprakirakan mulai menurunkan suku bunga setelah Federal Reserve (The Fed) dan European Central Bank (ECB), dan selera risiko pelaku pasar telah membaik.
Pernyataan kebijakan moneter baru-baru ini dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell, Presiden European Central Bank Christine Lagarde, dan Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengindikasikan bahwa dua pernyataan pertama lebih eksplisit terkait penurunan suku bunga. The Fed telah mengarahkan tiga penurunan suku bunga tahun ini, dan Lagarde melihat bank sentral akan memulai proses penurunan suku bunga pada akhir musim panas.
Seperti Jerome Powell, Andrew Bailey menghindari spekulasi penurunan suku bunga dan memperingatkan bahwa tekanan harga dapat meningkat lagi pada semester kedua tahun ini. BoE memilih untuk meredam tekanan harga yang tinggi dibandingkan menghadapi ketakutan resesi yang semakin mendalam. Perekonomian Inggris mengalami penurunan pertumbuhan 0,1% pada kuartal ketiga 2023, dan suku bunga yang lebih tinggi diprakirakan akan terus menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi.
Pasangan GBP/USD mempertahankan kenaikannya tetapi mungkin menghadapi volatilitas di masa depan jelang laporan dari Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat – Nonfarm Payrolls (NFP) untuk bulan Januari. Data pasar tenaga kerja yang optimis akan memangkas harapan penurunan suku bunga The Fed pada bulan Mei.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Menguat Sementara Dolar AS Menghadapi Tekanan Signifikan
- Pound Sterling berada di dekat tertinggi mingguan di sekitar 1,2750 setelah rally tajam terhadap Dolar AS saat para investor menunggu laporan NFP Amerika Serikat.
- Kemungkinan kenaikan lebih lanjut pada Pound Sterling sangat besar karena sentimen pasar yang positif, dan Bank of England tidak banyak memberikan informasi terkait penurunan suku bunga ketika memberikan panduan ke depan suku bunga dalam pengumuman kebijakan moneter pada hari Kamis.
- Dalam pernyataan kebijakan moneternya, Gubernur BoE Andrew Bailey mengatakan bahwa kemenangan inflasi tidak dapat diumumkan karena, meskipun pertumbuhan harga diprakirakan turun ke 2% pada kuartal kedua 2024, pertumbuhan harga diprakirakan naik lagi pada kuartal ketiga.
- BoE menganjurkan untuk mempertahankan tingkat suku bunga yang bersifat membatasi sampai mereka mendapatkan cukup bukti bahwa inflasi akan kembali ke target 2% secara berkelanjutan.
- Meskipun Andrew Bailey menahan diri dari mendukung pengetatan kuantitatif lebih lanjut, pembuat kebijakan Jonathan Haskel dan Catherine Mann memberi suara mendukung kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp). Swati Dhingra dari BoE memberi suara mendukung penurunan suku bunga dengan besaran yang sama.
- Suku bunga yang lebih tinggi diprakirakan akan semakin memperburuk kondisi pasar tenaga kerja Inggris. Dalam laporan proyeksi terbaru, BoE melihat Tingkat Pengangguran naik ke 5% pada akhir 2026.
- Prospek perekonomian Inggris saat ini lebih rentan karena kebijakan moneter yang lebih ketat dapat memudarkan optimisme dunia usaha. Pabrik-pabrik mungkin menahan diri dari rencana investasi baru untuk menghindari kewajiban angsuran yang lebih tinggi.
- Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) menghadapi sell-off tajam di tengah harapan The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan Mei, meskipun Ketua Jerome Powell menolak berspekulasi seputar penurunan suku bunga.
- Jerome Powell mengatakan suku bunga harus tetap lebih tinggi sampai The Fed semakin yakin inflasi akan kembali ke target 2% secara berkelanjutan.
- Pada sesi hari ini, pelaku pasar akan fokus pada laporan NFP AS, yang akan dipublikasikan pada pukul 13:30 GMT (20:30 WIB).
- Menurut estimasi, para pemberi kerja di AS merekrut 180 ribu pekerja di bulan Januari, lebih rendah dari 216 ribu perekrutan di bulan Desember. Tingkat Pengangguran diprakirakan naik ke 3,8% dibandingkan sebelumnya 3,7%.
- Data Penghasilan Per Jam Rata-Rata akan diawasi dengan ketat selain dari angka tenaga kerja. Data ini akan memberikan pandangan baru terhadap inflasi. Pertumbuhan upah yang lebih tinggi menyebabkan peningkatan permintaan ritel, yang memicu tekanan harga.
Analisis Teknis: Pound Sterling Naik Menuju 1,2800
Pound Sterling tampaknya akan melanjutkan rally menuju resistance angka bulat 1,2800, didukung oleh beberapa pendorong. Pasangan GBP/USD mencoba menembus pola grafik Descending Triangle yang terbentuk pada grafik harian. Garis tren menurun dari pola grafik yang disebutkan di atas berasal dari tertinggi 28 Desember 2023 di 1,2827 sedangkan support horizontal diplot dari terendah 21 Desember 2023 di 1,2612. Penembusan yang signifikan akan menghasilkan tick yang lebih lebar dan volume yang tinggi.
Relative Strength Index (RSI) 14-periode mendekati rintangan 60,00. Jika RSI (14) berhasil bertahan di atas rintangan yang disebutkan di atas, itu akan mencerminkan perubahan sentimen bullish di pasar.