- AUD/USD telah tergelincir tajam di bawah 0,7400 karena data Penjualan Ritel Tiongkok yang buruk.
- Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun telah mencatat tertinggi tiga tahun baru sebesar 2,88%
- Risalah dan pidato RBA dari Powell Fed adalah peristiwa penting pekan ini.
Pasangan AUD/USD berdarah pada Hari Senin Paskah setelah tergelincir di bawah level terandah pekan sebelumnya di 0,7392. Pasangan ini telah menyerah lebih dari setengah persen di sesi Asia dan mengincar lebih banyak kelemahan di tengah kinerja yang buruk oleh data ekonomi Tiongkok.
Biro Statistik Nasional Tiongkok telah melaporkan Penjualan Ritel tahunan sebesar -3,5%, secara signifikan lebih rendah dari konsensus pasar -1,6% dan laporan sebelumnya sebesar 6,7%. Antipodean adalah eksportir utama ke Tiongkok dan kemerosotan data ekonomi Tiongkok memang berdampak pada Dolar Australia. Namun, investor telah mengabaikan kinerja angka Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok yang solid. PDB tahunan untuk kuartal pertama tahun fiskal 2022 telah mendarat di 4,8%, jauh lebih tinggi dari perkiraan 4,4% dan laporan sebelumnya di 4%.
Sementara itu, penguatan Indeks Dolar AS (DXY) secara lebih luas telah mengurangi permintaan AUD. Upaya kolektif Indeks Harga Konsumen (IHK) multi-dekade dan tingkat pekerjaan penuh yang konsisten di bawah 4% optimal untuk kenaikan suku bunga jumbo oleh Federal Reserve (Fed). Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun telah naik hampir 2,3% di sesi Asia, pada saat ini dan telah melewati level tertinggi pekan sebelumnya.
Selanjutnya, pidato Ketua Fed Jerome Powell akan menjadi peristiwa kunci. Namun, investor juga akan fokus pada rilis risalah Reserve Bank of Australia (RBA) pada hari Selasa.