- AUD/USD telah menguat mendekati 0,6820 karena fokus telah bergeser ke kebijakan moneter RBA.
- RBA diprakirakan akan menaikkan suku bunganya sebesar 25 bp berturut-turut untuk ketiga kalinya.
- NFP AS yang solid gagal memberikan dorongan ke dalam Dolar AS.
Pasangan AUD/USD telah menyaksikan pemulihan tajam di sesi Tokyo setelah pergerakan korektif di bawah 0,6780. Aset AUD ini telah meningkat mendekati 0,6820 dan diprakirakan akan melanjutkan kenaikannya menuju level tertinggi minggu sebelumnya di sekitar 0,6845 di tengah profil selera risiko.
Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) telah berbalik datar sedikit di atas level terendah hari Jumat di sekitar 104,40 karena sentimen pasar yang positif telah memangkas daya tarik safe-haven. Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat yang optimis telah gagal untuk mendukung Dolar AS. Pada bulan November, ekonomi AS menambahkan 263 ribu lapangan pekerjaan baru versus rilis sebelumnya sebesar 200 ribu. Selain itu, indeks biaya tenaga kerja telah meningkat ke 5,1% pada basis tahunan.
Pasar tenaga kerja yang solid seiring dengan kenaikan upah menunjukkan peningkatan lebih lanjut dalam tekanan inflasi karena rumah tangga membawa dana yang lebih tinggi untuk dialokasikan. Hal ini dapat mempercepat permintaan barang yang mudah rusak dan tahan lama, yang dapat membuat pertumbuhan harga tetap aktif.
Di sisi mata uang antipodean, para investor menunggu keputusan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia (RBA), yang akan diumumkan pada hari Selasa. Ekonom di UOB Group mengutip bahwa “Kami memperkirakan kenaikan 25 basis poin (bp) lagi pada pertemuan kebijakan moneter terakhir tahun ini pada 6 Desember, yang akan membawa OCR menjadi 3,10%.
Perlu dicatat bahwa ini bisa menjadi kenaikan suku bunga sebesar 25 bp ketiga berturut-turut oleh Gubernur RBA Philip Lowe. Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan turun ke 6,9% pada bulan Oktober dibandingkan rilis sebelumnya sebesar 7,3%. Namun, tingkat inflasi secara signifikan jauh dari tingkat yang ditargetkan sebesar 2%, yang mendorong kelanjutan pengetatan kebijakan.
Selain itu, para investor akan mengawasi data IMP Jasa Caixin. Data ekonomi terlihat sedikit lebih tinggi pada 48,8 versus rilis sebelumnya 48,4.