- AUD/USD turun karena data jasa Tiongkok yang buruk dan dibebani oleh USD.
- Dolar AS menguat semalam di belakang ekspektasi The Fed yang hawkish.
Berada di 0,7565, AUD/USD turun sebesar 0,17% setelah jatuh ke level terendah 0,7561 dari tertinggi 0,7593, baru-baru ini jatuh setelah IMP Jasa Caixin Tiongkok untuk bulan Maret yang keluar di 42,0 versus 53,0 yang diharapkan dan 50,2 terakhir, menunjukkan bahwa aktivitas jasa negara itu menyusut akibat langkah-langkah lockdown yang disebabkan oleh wabah virus Corona.
Data ersebut telah membebani mata uang yang sudah berada di bawah tekanan dari dolar AS yang kuat meskipun peralihan hawkish di Reserve Bank of Australia Gubernur Federal Reserve Lael Brainard bekomentar dan berbicara terkait tindakan agresif potensial oleh The Fed untuk mengantisipasi risalah rapat hawkish malam ini (dini hari pada Kamis, 7 April). Indeks yang mengukur greenback versus sekeranjang mata uang, bergerak ke atas untuk menguji 99,50 yang mencetak tertinggi baru untuk 2022 di 99,493.
Melihat ke depan untuk hari ini, pertemuan The Fed bulan Maret akan dirilis. “FOMC tidak menarik pukulan hawkish dalam panduan kebijakannya, dengan Ketua Powell juga mengisyaratkan informasi lebih lanjut terkait rencana QT yang akan diberikan dalam risalah rapat (mungkin termasuk perincian batasan). Kami terus mengharapkan pengumuman QT resmi pada pertemuan FOMC bulan Mei,” kata para analis di TD Securities.
Adapun RBA, kemarin mereka memberi petunjuk bahwa bank ini mungkin harus menaikkan suku bunga dari 0,1% dalam menghadapi inflasi global, meledaknya ekspor komoditas Australia, dan persetujuan bangunan yang tidak masuk akal dan data harga rumah, baik karena ekonomi sedang terbakar, atau kredibilitas Biro Statistik Australia compang-camping,'' para analis di Rabobank mengatakan.
“Imbal hasil 10-tahun Australia sekarang berada di 2,93%, naik dari 0,61% pada tahun 2020, sementara imbal hasil 2 tahun, lebih dekat ke sumber kehidupan ekonomi Australia, utang hipotek, berada di 2,04%, sekali lagi hampir sepanjang jalan kembali ke tingkat 2018 yang berlaku sebelum RBA mulai memangkas suku bunga.”