- Terlepas dari beberapa upaya sejauh sesi ini, EUR/USD belum mampu menembus kembali di atas level 1,1000.
- Euro mengabaikan IMP Zona Euro yang kuat dengan para pedagang khawatir terhadap permintaan baru Rusia yaitu pembayaran energi dalam rouble.
- USD yang kuat di tengah pergeseran hawkish The Fed dan permintaan safe-haven juga membebani pasangan mata uang ini.
Terlepas dari beberapa upaya sejauh sesi ini, EUR/USD belum dapat menembus kembali di atas level 1,1000 dan saat ini diperdagangkan lebih dekat ke terendah sesi di area 1,0980, turun sekitar 0,25% hari ini. Pasangan mata uang ini mengalami beberapa penguatan di awal perdagangan Eropa sebagai akibat dari angka flash IMP Zona Euro untuk bulan Maret yang lebih kuat dari prakiraan, tetapi penguatan euro ini berumur pendek, karena para pedagang masih fokus pada perang Ukraina. Risiko krisis energi di Eropa telah meningkat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada hari Rabu bahwa negara-negara yang tidak bersahabat (termasuk UE) harus membeli energi Rusia (termasuk gas) dalam rouble.
EUR/USD juga terbebani di tengah dolar AS yang kuat secara luas yang 1) mencerminkan permintaan safe-haven di tengah krisis Ukraina yang sedang berlangsung dan 2) mencerminkan pergeseran hawkish baru-baru ini dalam komunikasi The Fed dan kenaikan selanjutnya dalam imbal hasil AS. Dengan Moving Average 21-Hari (sekarang di 1,1034) terus bertindak sebagai level resistance yang kuat, penurunan EUR/USD pada titik ini terasa lebih mungkin daripada penembusan berkelanjutan menuju tertinggi minggu lalu di 1,1100-an. Penjual akan mengincar potensi pengujian ulang terendah dekat 1,0800 baru-baru ini.
Menjelang, IMP flash AS untuk bulan Maret pada pukul 13:45 GMT (20:45 WIB) diikuti oleh lebih banyak pidato pejabat The Fed dan mengingat pergeseran hawkish yang terlihat dari para pembuat kebijakan lain yang telah berbicara sejauh ini, resepnya tetap menuju dolar yang lebih kuat. Geopolitik, tentu saja, tetap menjadi tema utama yang harus diperhatikan serta G7 dan UE mengumumkan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia dan NATO mengumumkan penguatan pasukan di sisi Timurnya.