- GBP/USD melemah di hari Rabu dan tertekan oleh penguatan USD yang moderat.
- Spekulasi kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 bp di bulan Juli dan kekhawatiran ekonomi mendukung Dolar.
- Para investor saat ini sedang menantikan notulen FOMC sebelum memasang taruhan terarah.
Pasangan GBP/USD melanjutkan penurunan hari sebelumnya dari puncak multi-hari, di sekitar area 1,2735-1,2740 dan tetap bertahan sepanjang sesi Asia pada hari Rabu. Harga spot saat ini diperdagangkan di sekitar angka 1,2700 karena para pedagang menunggu petunjuk baru mengenai jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve (Fed) di masa depan.
Tumbuhnya penerimaan bahwa bank sentral AS akan menaikkan biaya pinjaman sebesar 25 bp di akhir pertemuan kebijakan bulan Juli tetap mendukung kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Hal ini, pada gilirannya, mendukung Dolar AS (USD) dan tampaknya membebani pasangan GBP/USD. Meskipun demikian, data makro AS yang lebih lemah menimbulkan pertanyaan mengenai seberapa besar ruang yang dimiliki The Fed untuk terus menaikkan suku bunga dan menahan para pembeli USD untuk memasang taruhan agresif.
Perlu diingat bahwa Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan pada hari Jumat lalu bahwa Indeks Harga PCE tahunan melambat lebih dari yang diantisipasi, menjadi 3,8% di bulan Mei dari 4,3% sebelumnya. Selain itu, indeks inti, tidak termasuk makanan dan energi, turun tipis menjadi 4,6% dari 4,7% di bulan April. Selain itu, IMP Manufaktur ISM tetap berada di wilayah kontraksi selama delapan bulan berturut-turut di bulan Juni dan turun menjadi 46,0, atau level terendah sejak Mei 2020.
Oleh karena itu, fokus pasar tetap pada notulen rapat FOMC bulan Juni, yang akan dirilis pada sesi AS. Investor akan mencari isyarat baru tentang prospek kebijakan The Fed, yang akan memainkan peran penting dalam mempengaruhi dinamika harga USD jangka pendek dan menentukan langkah pergerakan terarah selanjutnya untuk pasangan GBP/USD. Sementara itu, kekhawatiran tentang hambatan ekonomi yang berasal dari kenaikan biaya pinjaman yang cepat dapat mendukung Dolar dan membatasi mata uang utama.
Kekhawatiran pasar bahwa ekonomi Inggris sedang menuju resesi meningkat tajam setelah kenaikan suku bunga 50 bp yang mengejutkan oleh Bank of England (BoE) pada 22 Juni. Lebih lanjut, Gubernur BoE Andrew Bailey pekan lalu membenarkan keputusan tersebut dan mengatakan bahwa suku bunga dapat bertahan di level puncak lebih lama dari yang diharapkan oleh para pedagang. Hal ini dapat berkontribusi untuk menahan pasangan GBP/USD karena para pelaku pasar saat ini melihat IMP Manufaktur Inggris final untuk mendapatkan dorongan.