- GBP/USD telah merasakan minat beli karena tingkat inflasi Inggris telah menurun 30 bp menjadi 9,9% vs ekspektasi.
- Duo mematikan dari tingkat inflasi dua digit dan pasar tenaga kerja yang rentan akan menghantui BoE.
- Tingkat inflasi AS yang lebih tinggi telah memperbarui peluang kenaikan suku bunga oleh Fed.
Pasangan GBP/USD mengambil tawaran beli di sekitar 1,1500 setelah rilis data inflasi Inggris. Tingkat inflasi utama telah dipangkas menjadi 9,9% vs perkiraan 10,2% dan rilis sebelumnya 10,1%. Sementara Indeks Harga Konsumen (IHK) inti tetap sejalan dengan perkiraan di 6,3%.
Indeks kenaikan harga telah tergelincir lebih rendah tetapi masih di luar tingkat yang diinginkan bank sentral Inggris. Duet maut dari tingkat inflasi yang lebih tinggi dan data Perubahan Jumlah Pemohon Klaim yang lebih lemah pada hari Selasa akan terus memicu lebih banyak masalah bagi Bank of England (BoE). Kantor Statistik Nasional Inggris melaporkan kenaikan jumlah klaim tunjangan pengangguran sebesar 6.300 terhadap ekspektasi penurunan sebesar 9.200. Sementara Tingkat Pengangguran turun menjadi 3,6% sehubungan dengan perkiraan dan rilis sebelumnya sebesar 3,8%.
Satu berita baik, yang menggembirakan rumah tangga Inggris adalah data Penghasilan Rata-rata Per Jam yang optimis. Data pendapatan meningkat secara dramatis menjadi 5,2% vs. perkiraan 5,0% dan rilis sebelumnya sebesar 4,7%. Pembayaran yang lebih tinggi secara paksa kepada rumah tangga karena tekanan harga yang melonjak tidak dapat diimbangi oleh gaji yang bernilai lebih rendah. Sekarang kenaikan pendapatan rumah tangga akan mendukung mereka untuk memenuhi biaya energi dan harga makanan yang melonjak.
Pada hari Selasa, Cable menukik setelah rilis tingkat inflasi AS yang meningkat. IHK utama AS yang memasukkan harga minyak dan makanan sementara perhitungan mendarat di 8,3%, lebih tinggi dari ekspektasi 8,1%. Sementara IHK inti melonjak menjadi 6,3% vs. perkiraan 6,1%. Para pembuat kebijakan Federal Reserve (Fed) terus berupaya untuk mendinginkan inflasi yang sedang panas. Semua upaya sia-sia karena tekanan harga menjadi lebih rentan sekarang.
Hal ini telah memperkuat peluang kenaikan suku bunga 75 basis poin (bp) ketiga berturut-turut oleh Fed dalam pertemuan kebijakan moneter bulan September. Kenaikan suku bunga 75 bp akan meningkatkan suku bunga pinjaman menjadi 3,00-3,25% dan akan menurunkan prospek pertumbuhan. Selanjutnya, data Penjualan Ritel AS akan menjadi pemicu utama. Data ekonomi tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan dalam permintaan secara keseluruhan.