Kuroda BOJ: Terlalu Dini untuk Perdebatkan secara Spesifik Terkait Cara Keluar dari Kebijakan Yang Longgar - Interstellar Group Indonesia
Lompat ke konten

Interstellar Group

Sebagai produk trading finansial yang rumit, contract for difference (CFD) memiliki risiko tinggi kerugian cepat yang timbul dari fitur leverage-nya. Sebagian besar akun investor ritel mencatat kehilangan dana dalam kontrak karena perbedaan. Anda harus mempertimbangkan apakah Anda telah mengembangkan pemahaman penuh tentang aturan operasi kontrak untuk perbedaan dan apakah Anda dapat menanggung risiko kehilangan dana yang tinggi.    

Kuroda BOJ: Terlalu Dini untuk Perdebatkan secara Spesifik Terkait Cara Keluar dari Kebijakan Yang Longgar

ISG
Catatan

We recommend that you keep an eye on our market announcements

.right_news

A WORLD LEADER

IN FX & CFD TRADING

Pasar
Berita

Informasi keuangan 24 jam dan berita keuangan internasional global

A WORLD LEADER

IN FX & CFD TRADING

Sponsor &
Tanggung jawab sosial

InterStellar Group bertujuan untuk menjadikan dirinya sebagai perusahaan tangguh dengan kekuatan untuk memberikan dampak positif pada dunia.
Kami juga berkomitmen untuk berkontribusi kembali kepada masyarakat, mengakui nilai setiap individu sebagai bagian integral dari komunitas global kami.

A WORLD LEADER

IN FX & CFD TRADING

การสัมนาสดเกี่ยวกับฟอเร็กซ์

A WORLD LEADER

IN FX & CFD TRADING

17

2022-03

Date Icon
2022-03-17
Prakiraan Pasar
Kuroda BOJ: Terlalu Dini untuk Perdebatkan secara Spesifik Terkait Cara Keluar dari Kebijakan Yang Longgar

Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda mengatakan pada hari Kamis, “terlalu dini untuk memperdebatkan secara spesifik terkait bagaimana keluar dari kebijakan yang longgar.”

“Jika inflasi mendekati target 2% BOJ, dewan penetapan kebijakan BOJ akan mengungkapkan sikap terkait bagaimana keluar dari kebijakan yang longgar,” kata Kuroda lebih lanjut.

Reaksi Pasar

USD/JPY terakhir terlihat diperdagangkan pada 118,77, naik 0,05% pada hari ini. Penurunan imbal hasil, dolar AS dan Kontrak Berjangka S&P 500 negatif membebani mata uang utama ini.

Terbaru
BERITA