- NZD/USD telah menghadapi rintangan saat merebut kembali rintangan terdekat 0,6350.
- Pemulihan dalam tema penghindaran risiko telah menurunkan permintaan untuk aset-aset yang sensitif terhadap risiko.
- Investor mengharapkan puncak suku bunga yang lebih tinggi oleh Fed untuk menahan tekanan harga.
Pasangan NZD/USD telah merasakan tekanan jual saat merebut kembali rintangan kritis 0,6350 di sesi Asia. Sebelumnya, aset NZD mencoba pemulihan setelah turun mendekati support level bulat 0,6300. Tampaknya tema penghindaran risiko telah mendapatkan kembali daya tarik dan aset yang dianggap berisiko kembali menghadapi memanas.
Masih terlalu dini untuk menyerukan penurunan baru untuk saat ini karena aset diprakirakan akan berubah sideway di tengah tidak tersedianya pemicu potensial. Indeks Dolar AS (DXY) telah pulih setelah terkoreksi mendekati 105,00. Indeks USD melayang di sekitar 105,30 dan sedang menunggu pemicu baru untuk panduan lebih lanjut.
Pembeli futures S&P500 berupaya memulihkan penurunan hari Senin, namun, kekhawatiran baru akan puncak suku bunga yang lebih tinggi oleh Federal Reserve (Fed) membatasi pemulihan. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS menghadapi tekanan dalam memulihkan penurunan pagi hari mereka. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun melayang sedikit di bawah 3,59%.
Rilis data IMP Jasa ISM AS yang lebih kuat pada hari Senin telah menciptakan malapetaka di pasar. Para pembuat kebijakan Federal Reserve (Fed) bekerja keras untuk memacu perlambatan ekonomi sehingga permintaan yang berkurang dapat membebani inflasi yang lebih kuat. Tetapi pemulihan yang luar biasa di sektor jasa telah membuat semua upaya menjadi sia-sia. Peluang perlambatan kenaikan suku bunga oleh Fed masih solid tetapi investor mengharapkan puncak suku bunga yang lebih tinggi untuk mengurangi tekanan inflasi.
Di sisi Selandia Baru, investor menunggu data Indeks Harga Konsumen (IHK) Tiongkok, yang akan dirilis pada hari Jumat. IHK tahunan diprakirakan turun tajam menjadi 1,0% dari rilis sebelumnya sebesar 2,1%. Hal ini dapat memaksa Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) untuk melonggarkan kebijakan lebih lanjut. Perlu dicatat bahwa Selandia Baru adalah salah satu mitra dagang utama Tiongkok dan pelonggaran moneter di Tiongkok akan memperkuat Dolar Selandia Baru.