- Para pedagang GBP/USD menunggu data inflasi Inggris dalam IHK.
- Pasar memprakirakan kenaikan suku bunga sebesar 25bp dari BoE pada pertemuan 11 Mei.
GBP/USD terakhir diperdagangkan di 1,2425, datar pada hari ini, dan telah bergerak dari level terendah 1,2366 ke level tinggi 1,2449 semalam karena pasar mencerna data Inggris dan menantikan amunisi berikutnya dalam laporan inflasi hari ini.
Pada hari Selasa, terdapat kenaikan tak terduga dalamTingkat Pengangguran dalam tiga bulan hingga Februari. Angka ini diprakirakan akan tetap stabil di 3,7% dan malah naik tipis ke 3,8%. Namun, pendapatan rata-rata per jam berada di 5,9% YoY versus 5,1% yang diprakirakan dan revisi 5,9% (sebelumnya 5,7%). Data ini meninggalkan fokus pada kenaikan suku bunga Bank of England pada pertemuan bulan depan.
Dalam hal ini, analis di Rabobank mencatat bahwa posisi jual bersih para spekulan GBP telah turun ke level terendah sejak Maret 2022 yang mencerminkan peningkatan sentimen terkait dengan sejumlah data ekonomi Inggris yang tidak terlalu buruk. Pasar telah sepenuhnya memprakirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 bp dan melihat risiko pengetatan tambahan dalam beberapa bulan mendatang.
Para analis di Brown Brothers Harriman menjelaskan bahwa WIRP menunjukkan sekitar 90% kemungkinan kenaikan 25 bp, dengan kenaikan 25 bp lainnya diearkirakan akan terjadi pada tanggal 3 Agustus. “Kemungkinan kenaikan terakhir pada bulan September atau November mencapai sekitar 20%.” Akibatnya, suku bunga acuan terlihat mendekati 4,75% dibandingkan dengan 4,50-4,75% pada awal pekan lalu.
Fokus Tertuju pada IHK Inggris
Indeks Harga Konsumen utama diprakirakan sebesar 9,8% YoY versus 10,4% di bulan Februari, sementara inti diprakirakan sebesar 6,0% YoY versus 62% di bulan Februari, dan IHK diperkirakan sebesar 8,7% YoY versus 9,2% di bulan Februari.
Para analis di TD Securities menjelaskan bahwa “inflasi terbukti lebih tinggi daripada yang diprakirakan MPC dalam proyeksi bulan Februari.” Para analis itu mencatat bahwa “baik harga barang dan jasa inti terbukti bertahan. Data inflasi bulan Maret kemungkinan akan didorong oleh tarif kereta api dan makanan.” Para analis itu berpendapat bahwa “risiko-risiko pada prakiraan kami terletak pada poin yang terakhir: kami berasumsi bahwa meskipun ada beberapa peningkatan dalam pasokan, harga-harga tetap cukup tinggi hingga bulan Maret, seperti yang terlihat di tempat lain di Eropa pada data inflasi bulan Maret lainnya.