- Harga emas naik lebih tinggi setelah menghentikan penurunan selama dua hari beruntun pada hari sebelumnya.
- Data Amerika Serikat yang lebih lemah kontras dengan statistik Tiongkok yang optimis mendukung pemulihan XAU/USD.
- Imbal hasil obligasi pemerintah AS dan Dolar AS menderita akibat data yang suram dan kecemasan menjelang rencana pagu utang Amerika Serikat.
- Para pembeli emas membutuhkan dukungan sentimen risk-on untuk memperbarui level tertinggi tahun berjalan.
Harga emas (XAU/USD) tetap bertahan di sekitar $2.005 di tengah lesunya perdagangan di sesi Asia pada hari Rabu pagi. Dengan demikian, para pembeli XAU/USD menilai kembali sejumalh katalis terbaru yang membantu harga Emas menghentikan tren turun selama dua hari karena sentimen pasar berkurang akibat sinyal yang beragam dan sentimen yang berhati-hati menjelang acara penting. Meskipun begitu, penurunan Dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat memberikan tekanan pada harga komoditas ini.
Harga Emas Terdorong oleh Pelemahan Imbal Hasil Obligasi Pemerintah Amerika Serikat dan Dolar AS
Harga emas berhasil membukukan kenaikan harian pertama dalam tiga hari terakhir karena imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat yang suram bergabung dengan pelemahan Dolar AS di tengah data AS yang lebih lemah. Meskipun demikian, Indeks Dolar AS (DXY) membalikkan pemulihan sebelumnya dari level terendah satu tahun sekaligus mencetak penurunan harian kedua dalam empat hari. Indeks greenback terhadap enam mata uang utama melacak imbal hasil yang menurun dan berbalik arah pada hari sebelumnya. Meskipun demikian, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun dan dua tahun turun untuk pertama kalinya dalam empat hari pada akhir hari Selasa, turun sekitar 3,59% dan 4,21% pada saat berita ini diturunkan.
Data AS yang Lebih Lemah Menggantikan Pembicaraan Federal Reserve yang Hawkish untuk Mendorong Harga XAU/USD
Berbicara mengenai data Amerika Serikat, Perumahan Baru dan Izin Mendirikan Bangunan AS mengguncang sentimen dengan hasil yang suram untuk bulan Maret pada hari Selasa. Perumahan Baru turun ke 1,42 juta dibandingkan 1,432 juta sebelumnya dan 1,40 juta perkiraan pasar, sementara Izin Mendirikan Bangunan turun ke 1,413 juta dari 1,55 juta pembacaan sebelumnya dan perkiraan analis sebesar 2,2 juta. Perlu dicatat bahwa Indeks Manufaktur Empire State NY dan indeks pasar perumahan National Association of Home Builders (NAHB) AS mencatatkan hasil yang optimis pada hari Senin dan memungkinkan para pembeli Dolar AS untuk tetap lebih kuat.
Sebaliknya, sejumlah komentar dari Pejabat Federal Reserve (The Fed) akhir-akhir ini cenderung hawkish. Pada hari Selasa, Presiden Federal Reserve St Louis James Bullard mengatakan, dalam sebuah wawancara dengan Reuters, “Suku bunga perlu terus naik tanpa adanya kemajuan yang jelas pada inflasi.” Pada hari Senin, Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan bahwa dia ingin melihat lebih banyak bukti inflasi kembali ke target. Baru-baru ini, Presiden The Fed Atlanta Raphael W. Bostic yang baru-baru ini menyebutkan bahwa ekonomi masih mendapatkan momentum, tetapi inflasi terlalu tinggi.
Oleh karena itu, data AS yang suram menggantikan pidato The Fed yang hawkish dan mendorong harga Emas.
Statistik Tiongkok yang Kuat, Keraguan Pasar Membuat Pembeli Emas tetap Optimis
Sementara statistik dari Amerika Serikat turun drastis, ekonomi Tiongkok optimis dan karenanya membantu harga Emas pulih karena status negara naga sebagai salah satu konsumen utama XAU/USD.
Pada hari Senin, PDB Kuartal 1 Tiongkok tumbuh 2,2% QoQ dibandingkan ekspektasi 2,2% dan 0,0% sebelumnya. Selanjutnya, pertumbuhan Penjualan Ritel melonjak 10,9% YoY di bulan Maret dibandingkan 7,4% yang diharapkan dan 3,5% sebelumnya sedangkan Produksi Industri turun di bawah angka pertumbuhan yang diharapkan 4,0% ke 3,9%, dibandingkan 2,4% pembacaan sebelumnya. Selanjutnya, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan dalam laporan terbarunya pada hari Selasa, Tiongkok akan menjadi kontributor utama pertumbuhan global selama lima tahun ke depan, dengan pangsanya ditetapkan dua kali lipat dari AS, menurut Bloomberg.
Perlu dicatat bahwa ketakutan invasi Taiwan baru-baru ini bergabung dengan kelambanan pasar yang mendesak para pedagang Emas menjelang Beige Book bulanan dari Federal Reserve AS.
Analisis Teknikal Harga Emas
Harga emas tetap menguat di dalam saluran tren naik selama satu bulan, baru-baru ini memantul dari Simple Moving Average (SMA) 100-bar.
Selain formasi grafik bullish, bull cross yang membayangi pada indikator Moving Average Convergence and Divergence (MACD), serta garis Relative Strength Index (RSI) yang menanjak dan berada di angka 14 juga membuat para pembeli XAU/USD tetap memiliki harapan.
Namun, beberapa rintangan di sekitar $2.030 dan garis atas saluran yang disebutkan di atas, mendekati $2.053 pada saat berita ini ditulis, dapat menantang kenaikan harga Emas sebelum mengarahkan para pembeli menuju puncak tahunan sebelumnya di $2.070.
Setelah itu, rekor tertinggi $2.075, yang dicatat pada tahun 2020, akan menjadi sorotan.
Sementara itu, SMA 100 dan garis bawah dari saluran yang disebutkan, di sekitar $1.993 dan $1.982 dalam urutan tersebut, membatasi penurunan harga Emas jangka pendek menjelang support SMA 200 di dekat $1.947.
Perlu dicatat bahwa pelemahan XAU/USD melewati SMA 200 membuatnya berisiko turun menuju level terendah bulanan sebelumnya, di sekitar $1.809.
Harga Emas: Grafik Empat Jam
Tren: Diprakirakan akan terjadi kenaikan lebih lanjut