- USD/CAD telah memberikan dorongan terbuka bullish saat harga minyak menukik lebih dari 5%.
- Biden bertujuan merilis minyak besar-besaran untuk menyudutkan inflasi yang melonjak.
- DXY telah mengamati pemantulan temporer di balik isyarat Asia yang lemah.
Pasangan USD/CAD telah mengalami minat beli yang kuat dari para pelaku pasar setelah meluncur di bawah 1,2450 pada hari Rabu. Pasangan mata uang ini telah menampilkan sesi dorongan bullish pada hari Kamis di mana aset mulai bergerak ke atas dari tick pertama.
Pembeli loonie telah menampilkan pertunjukan yang buruk pada hari Kamis setelah harga minyak ambruk. West Texas Intermediate (WTI), futures di NYMEX, dilelang di sekitar $100,00 pada saat berita ini dimuat. Harga minyak jatuh setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa timnya sedang mempertimbangkan rilis minyak besar-besaran hingga 180 juta barel untuk melawan dampak melonjaknya inflasi seperti dilansir Reuters.
Penjual minyak mengincar katalis yang dapat memompa lebih banyak minyak ke dalam pasokan global dan untuk itu kepatuhan Biden untuk membawa stabilitas harga ke pasar minyak dengan meningkatkan pasokan minyak, telah memberikan pengaruhnya.
Sementara itu, negara-negara International Energy Agency (IEA) akan membuat keputusan soal rilis minyak kolektif pada hari Jumat, Reuters melaporkan, mengutip pernyataan dari kantor Menteri Energi Selandia Baru Kamis ini, telah memicu pelemahan harga minyak. Saat penulisan, minyak WTI AS telah menukik 5,33% di sesi Asia. Perlu dicatat bahwa Kanada adalah pengekspor minyak terbesar ke AS dan penurunan harga minyak mengganggu arus masuk ke Kanada dan akhirnya mengganggu target fiskal mereka.
Di sisi dolar, indeks dolar AS (DXY) telah mengalami pemantulan temporer dan telah melonjak dekat 98,00 di pasar Asia yang lemah.