- USD/JPY diperkirakan akan terseret lagi menuju 141,00 karena BOJ dapat kembali mengintervensi pasar mata uang.
- BOJ percaya bahwa harga yen saat ini tidak membenarkan fundamentalnya.
- Aksi jual dalam DXY dari level tertinggi dua dekade di 111,81 telah melemahkan struktur bullish secara keseluruhan.
Pasangan USD/JPY menampilkan pergerakan bolak-balik dalam kisaran sempit 142,27-142,58 di sesi Tokyo. Aset ini menunjukkan pergerakan pullback setelah mencapai level terendah di bawah 141.00. Mata uang utama diperkirakan akan kembali menguji batas bawah 141,00 karena Bank of Japan (BOJ) dapat melakukan intervensi lebih lanjut di pasar mata uang untuk mendukung yen.
Keputusan BOJ untuk intervensi di pasar mata uang untuk pertama kalinya setelah tahun 1998 menyeret pasangan USD/JPY secara dramatis di bawah 141,00. Menjadi cadangan Valas terbesar kedua di dunia, BOJ memegang amunisi yang cukup untuk terus mendukung yen. Bank sentral ini memutuskan untuk melakukan intervensi untuk menghentikan depresiasi yen Jepang yang berkelanjutan karena percaya bahwa harga saat ini tidak membenarkan fundamentalnya.
Langkah intervensi di pasar mata uang oleh BOJ terjadi setelah pengumuman kebijakan moneter. Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda melanjutkan sikap dovish pada suku bunga dan mengutip bahwa kebijakan hawkish Federal Reserve (The Fed) tidak akan berdampak pada situasi ekonomi Jepang. Dia juga menyebutkan bahwa pelonggaran kebijakan lebih lanjut sangat penting bagi perekonomian Jepang karena masih dalam proses pemulihan dari dampak pandemi COVID-19.
Sementara indeks dolar AS (DXY) terus tetap sideways di sekitar 111,30 karena para investor menunggu volatilitas mendingin pasca kebijakan The Fed yang sangat hawkish untuk membuat keputusan yang tepat. Minat jual yang ditunjukkan oleh DXY pada hari Kamis setelah mencapai level tertinggi baru dua dekade di 111,81 telah menghancurkan struktur bullish secara keseluruhan.
Ke depan, data IMP Global S&P akan menjadi sangat penting. IMP Manufaktur terlihat lebih rendah pada 51,1 versus rilis sebelumnya 51,5. Sementara IMP Jasa akan meningkat ke 45,0 dibandingkan sebelumnya 43,7.