- USD/JPY telah tergelincir mendekati 123,50 karena penurunan imbal hasil pemerintah AS melemahkan greenback terhadap yen.
- Imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah AS menarik penawaran jual setelah mencetak tertinggi tiga tahun di 2,66%.
- IMF telah menganjurkan kebijakan ultra-longgar yang berkepanjangan bagi BOJ.
USD/JPY telah tergelincir tajam di sesi Asia di sekitar 123,50 setelah naik turun dalam kisaran sempit 123,71-123,93. Pada hari Kamis, aset tersebut menampilkan pembukaan sesi perdagangan penolakan pembalikan yang bearish. USD/JPY dibuka pada 123,80, bergerak lebih tinggi ke 123,93, dan kemudian para pembeli yen menyerang aset ini, yang menyeret mata uang utama dengan tajam di bawah harga pembukaan ke level terendah dekat 123,50.
Aset ini telah mengalami tawaran jual oleh para pelaku pasar pada kinerja tenang imbal hasil obligasi pemerintah AS pada hari Kamis. Imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah AS telah mundur dari tertinggi 2,66% sementara imbal hasil obligasi 2-tahun pemerintah AS, yang lebih sensitif terhadap suku bunga, telah menghadapi lebih banyak panas. Alasan di balik para penjual yang mendapatkan kendali atas imbal hasil obligasi pemerintah adalah bahwa para pelaku pasar telah mendiskontokan risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang hawkish.
Sementara itu, laporan dari Dana Moneter Internasional (IMF) menganjurkan bahwa Bank of Japan (BOJ) harus tetap berpegang pada kebijakan moneternya yang sangat longgar untuk jangka waktu yang lama. Harga komoditas yang lebih tinggi dan pemulihan dalam pola konsumsi dapat menekan BOJ untuk mengayuh suku bunga tetapi sikap dovish yang konsisten akan bermanfaat bagi perekonomian. Selain itu, IMF telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Jepang 2022 menjadi 2,4%, jauh lebih rendah dari perkiraan 3,3% yang dilaporkan pada bulan Januari.