- USD/JPY telah melanjutkan pemulihannya ke dekat 137,00 di tengah sentimen pasar yang suram.
- Ekspektasi inflasi yang tidak berlabuh positif dapat memaksa Fed untuk langkah-langkah pengetatan kebijakan yang ekstrim.
- Kontraksi dalam PDB Jepang dapat memaksa lebih banyak pelonggaran kebijakan oleh BoJ.
Pasangan USD/JPY telah melanjutkan pergerakan naiknya mendekati 137,00 setelah bertahan di atas rintangan kritis 136,00 di sesi Tokyo. Aset ini menyaksikan koreksi waktu setelah mencetak tertinggi hari ini di 137,17. Mata uang utama diharapkan akan naik lebih lanjut di tengah-tengah sentimen pasar risk-off.
Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) mengumpulkan momentum untuk menguji level tertinggi hari Jumat di sekitar 105,60. Dolar AS diperkirakan akan tetap solid di tengah meningkatnya ekspektasi untuk puncak suku bunga yang lebih tinggi oleh Federal Reserve (Fed). Selain itu, tema penghindaran risiko mendukung imbal hasil obligasi pemerintah AS untuk kenaikan lebih lanjut. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun berosilasi di sekitar 3,59%.
Pemulihan luar biasa dalam data Nonfarm Payrolls (NFP) dan IMP Jasa ISM AS menjelaskan bahwa ekonomi Amerika Serikat sehat meskipun menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Federal Reserve (Fed) telah meningkatkan suku bunga untuk membawa perlambatan ekonomi sehingga inflasi bisa turun. Data AS yang optimis telah mengacaukan upaya ketua Fed Jerome Powell dan juga memudarkan ekspektasi perlambatan dalam laju kenaikan suku bunga saat ini oleh Fed.
Pekan ini, investor akan mengawasi data Ekspektasi Inflasi Konsumen lima tahun, yang akan dirilis pada hari Jumat. Ekspektasi inflasi yang tidak berlabuh positif dapat memaksa Fed untuk mencari langkah-langkah pengetatan kebijakan ekstrem untuk mengurangi hal tersebut.
Di sisi Yen Jepang, para pelaku pasar sedang menunggu rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) hari Jumat. Pada basis tahunan, PDB Jepang diperkirakan akan berkontraksi sebesar 1,1% terhadap kontraksi sebelumnya sebesar 1,2%. Selain itu, data triwulanan diperkirakan akan berkontraksi sebesar 0,3%, mirip dengan laporan sebelumnya. Kontraksi dalam PDB Jepang dapat mendorong lebih banyak pelonggaran kebijakan oleh Bank of Japan (BoJ).