- USD/JPY melanjutkan penurunannya setelah rebound di tengah volatilitas setelah NFP.
- Data pasar tenaga kerja AS di bawah ekspektasi.
- Volatilitas melonjak di pasar obligasi, memicu pembalikan pada pasangan Yen.
USD/JPY jatuh ke 142,41, mencapai level terendah dalam dua minggu setelah rilis data pasar tenaga kerja AS. Greenback melemah setelah NFP untuk pertama kalinya meleset dari ekspektasi sejak April 2022.
Pasar Tenaga Kerja Mendingin Tetapi Masih Ketat
Nonfarm Payrolls (NFP) di AS naik 209.000 pada bulan Juni, di bawah ekspektasi pasar 225.000. Kenaikan Mei 339.000 direvisi lebih rendah menjadi 306.000. Tingkat Pengangguran sedikit lebih rendah ke 3,6%.
“Laporan ketenagakerjaan AS untuk bulan Juni beragam. Memang benar pertumbuhan lapangan kerja melambat ke 209 ribu. Tetapi aspek-aspek lain ternyata lebih baik daripada di bulan Mei. Meskipun pasar tenaga kerja mendingin, kemungkinan masih terlalu kuat dari sudut pandang The Fed. Oleh karena itu The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga lagi bulan ini,” para analis di Commerzbank menjelaskan.
Pasar Obligasi Volatil
Imbal hasil AS mengalami pergerakan tajam setelah rilis NFP. Imbal hasil 10-tahun turun menuju 4,00% tetapi kemudian rebound, mencapai tertinggi baru siklus di 4,09%, dan setelah pembukaan Wall Street, kembali turun. Imbal hasil 2-tahun turun ke 4,75% dan kemudian rebound ke 5,00%.
Pasar saat ini menunjukkan lebih tingginya peluang kenaikan suku bunga pada pertemuan berikutnya, namun turun untuk kenaikan suku bunga kedua sebelum akhir tahun. Keadaan ini memengaruhi pasangan USD/JPY. Saat imbal hasil turun lagi, pasangan mata uang ini bergerak menuju terendah harian. USD/JPY memantul dari terendah pasca-NFP, terendah sejak 22 Juni, kembali ke 143,40.
Prospek jangka pendek untuk USD/JPY tetap bearish. Dolar perlu menembus 144,00 untuk mengurangi tekanan negatif. Di sisi lain, di bawah 142,50, area support selanjutnya berada di sekitar 142,00.
Pada basis mingguan, Dolar tampak akan mengakhiri tiga minggu positif berturut-turutnya. Sejauh ini, diperdagangkan 150 pip di bawah level seminggu yang lalu, cukup untuk menjadikan kinerja mingguan terburuk sejak Maret.