XAU/USD hari ini, Jumat (29/12/2023), diperdagangkan di sekitar level 2065 setelah koreksi signifikan pada perdagangan hari Kamis dari level 2088. Logam mulia tersebut pada perdagangan kemarin semakin terseret turun setelah rilis data klaim awal tunjangan pengangguran AS dan data Pending Home Sales AS, melanjutkan penurunan yang sudah dimulai sejak memasuki perdagangan sesi Eropa.
Terseretnya bullion dari level yang terakhir di sentuh di awal bulan ini ketika harga membentuk level tertinggi sepanjang sejarah, tak lepas dari rebound dolar AS dan imbal hasil obligasi AS, sehingga membebani logam mulia ini. Namun demikian, penurunan emas mungkin terbatas di tengah antisipasi dan spekulasi para pelaku pasar terkait penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) yang kemungkinan akan dimulai pada Maret 2024.
Indeks dolar AS yang berhasil pulih pada perdagangan kemarin dari level terendah sejak Juli di dekat 100,85 naik hingga ke level 101,20, mengalami penurunan ringan dari level tersebut dan saat ini berada di level 101.17. Sementara itu, Imbal hasil obligasi AS juga mengalami koreksi dari penguatan hari kemarin, dengan imbal hasil 10 tahun saat ini berada di 3,83%. Hal ini berpotensi menjadi penggerak kenaikan XAU/USD, atau setidaknya menahan bullion melanjutkan penurunan kemarin.
Kemungkinan terbatasnya penurunan XAU/USD juga dikarenakan lemahnya data Indeks Harga PCE inti AS, parameter inflasi pilihan Federal Reserve (the Fed, yang turun ke kenaikan tahunan sebesar 3,2% di bulan November. Penyebabnya adalah Amerika Serikat telah mengalami ekspansi ekonomi terbesar dari negara ekonomi besar mana pun, dengan angka pengangguran mendekati level terendah dalam sejarah. Para investor percaya bahwa the Fed telah selesai dengan siklus kenaikan suku bunganya. Bahkan, banyak pihak meyakini bahwa ban sentral AS itu kemungkinan akan mulai memangkas suku bunga paling cepat pada bulan Maret tahun depan.
Pada hari Kamis, data Klaim Pengangguran Awal AS mengalami kenaikan menjadi 218.000 untuk pekan hingga 23 Desember lalu, naik dari laporan pekan sebelumnya sebanyak 206.000 pengajuan dan di atas perkiraan pasar yakni sebesar 210.000 pengajuan. Sementara Jumlah Klaim Tunjangan Lanjutan meningkat sebanyak 14.000 pengajuan mencapai 1,875 juta, angka tertinggi dalam empat minggu terakhir.
Sementara data Pending Home Sales AS mengalami stagnasi di bulan November, dari penurunan -1.2% yang mengalami revisi kenaikan dari laporan sebelumnya 1.5%. Angka ini meleset dari ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan 1%.
Para trader emas akan fokus pada Indeks Manajer Pembelian Chicago untuk bulan Desember, yang akan menjadi rilis data terakhir di tahun 2023 ini. Namun rilis data ini mungkin tidak akan memicu aksi signifikan karena para pelaku pasar saat ini memasuki mode liburan menuju tahun 2024.
Analisa Teknikal XAU/USD
Penurunan signifikan XAU/USD pada perdagangan kemarin imbas rebound nya dolar AS dan yield obligasi AS, memaksa harga spot turun menembus ke bawah lintasan Simple Moving Average (SMA)50, yang mengindikasikan tren penurunan jangka pendek, meski penurunan ini diikuti dengan Relative Strength Index yang juga turun ke bawah garis tengah.
Penurunan lebih lanjut akan membawa XAU/USD turun menuju sekitar level 2055/2050. Potensi SELL dapat dipertimbangkan di sekitar level 2064, dengan target profit di level 2059/57. Sebaliknya, potensi rebound akan membawa XAU/USD naik menuju level 2075/2080. Potensi BUY dapat dipertimbangkan pada level 2070 dengan target profit di level 2073/76.