Volatilitas pasar keuangan global meningkat tajam setelah pasar Amerika kembali dibuka paska libur hari ‘Marthin Luther King Jr.’ pada Sein (15/1).
Indeks Dolar Amerika diperdagangkan naik selama sesi perdagangan Selasa (16/1), mencatatkan level tertinggi baru sejak pertengahan Desember menyusul melonjaknya imbal hasil obligasi AS karena taruhan terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserves AS pada bulan Maret mendatang turun cukup drastis pada awal pekan ini.
Berdasarkan pantauan Fed Watch Tools, Investor menghapapkan bahwa Federal Reserve AS akan memulai siklus pelonggaran kebijakan moneternya pada Maret mendatang dengan probabilitas sekitar 66.9% – sayangnya angka tersebut turun dari perkiraan sebelumnya sekitar 81% pada Jumat (12/1). Dengan dengan harapan pemotongan pada Mei tetap stabil diatas 90%.
Hingga jelang penutupan perdagangan Selasa (16/1) pada pukul 03:30 WIB, Dolar diperdagangkan menguat sebanyak 77 poin atau 0.7% pada level 103.36, setelah capai tertinggi 103.43 dan terendah 102.58.
Imbal hasil obligasi 30 tahun AS melonjak 3.09% pada kisaran 4.304% dan imbal hasil obligasi 10tahun AS naik sebanyak 2.29% pada level 4.067%.
Dipasar rival utama Dolar, USD/JPY diperdagangkan naik tajam – lebih dari 150 poin merespon penguatan penguatan Dolar karena imbal hasil obligasi pemerintah AS yang meningkat tajam dan semakin mencerminkan kesenjangan kebijakan moneter masing-maing bank sentral. Yen diperdangakan mencapai 147.303 terhadap Dolar menyusul kenaikan Dolar mencapai tertinggi 103.43.
Sementara, GBP/USD memimpin penurunan diantara matauang utama lainnya – anjlok mencapai terendah 1.2619 bahkan setelah data pengangguran Inggris dirilis stabil pada level 4.2% dan Jumlah Klaim Pengangguran bulanan Inggris naik 11.7K, lebih sedikit dibandingkan perkiraan pasarpada 18.1K.
Berikut adalah pergerakkan pasar matauang jelang penutupan perdagangan 16 Januari 2024 pada pukul 03:30 WIB,
• AUDUSD : 0.65846 , -74 / -1.11%
• EURUSD : 1.08743 , -74 / -0.67%
• GBPUSD : 1.26330 , -93 / -0.73%
• NZDUSD : 0.61376 , -62 / -1.00%
• USDJPY : 147.229 , +149 / +1.02%
• USDCAD : 1.34958 , +71 / +0.53%
• USDCHF : 0.86102 , +55 / +0.64%
• USDCNH : 7.21430 , +363 / +0.51%
Emas
Harga emas terkoreksi tajam selama perdagangan Selasa (16/1), menyusul lonjakan tak terduga pada Dolar dan imbal hasil obligasi AS setelah peluang pemangkasan suku bunga Federal Reserve AS memudar pada pertemuan Maret mendatang karena sektor tenaga kerja yang kuat dan inflasi yang turun lebih lembut dari yang diperkirakan sebelumnya.
Hingga jelang penutupan perdagangan 16 Januari 2024 pada pukul 04:00 WIB, harga emas (spot) mencatatkan kerugian sebanyak $25.59 atau 1.25% pada level $2,029.08 per ons, setelah capai tertinggi $2,055 dan terendah $2,024.
Pada saat yang sama, emas berjangka kontrak Februari diperdagangkan melemah sebanyak $19.00 atau 0.93% pada level $2,032.60 per ons, setelah capai tertinggi $2,060 dan terendah $2,027 di Divisi Comex.
Minyak
Minyak Mentah dunia diperdagankan cukup volatile selama hari Selasa (16/1). Harga minyak (spot) sempat diperdagangkan menguat mencapai $73.6 per barel disesi perdagangan Asia karena kekhawatiran geopolitik seputar serangan Houthi yang terus berlangsung terhadap kapal kargo sipil di Laut Merah terus menghantui pasar.
Harga minyak berangsur melemah dan mencatatkan kerugian tajam hingga jelang penutupan perdagangan hari ini (16/1) setelah Produksi AS dan Kanada terus mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Menurut data Administrasi Informasi Energi (EIA), produksi bersih minyak mentah AS minggu ini mengalami kenaikan setelah produksi dari Cekungan Permian naik 5,5 ribu barel per hari menjadi 5,974 juta barel per hari dan mampu mengimbangi penurunan produksi dari pusat produksi Eagle Ford (turun 2 ribu barel per hari menjadi 1,147 juta barel per hari) dan fasilitas produksi minyak Bakken (turun 500 barel per hari menjadi 1,303 juta barel per hari).
Disisi lain, Produksi minyak mentah Kanada juga diperkirakan akan meningkat seiring penyelesaian pembangunan pipa Trans Mountain. Menurut pemberitaan The Canadian Press melalui BNN Bloomberg, produksi minyak Alberta mencapai rekor tertinggi di bulan November sebesar 4,2 juta barel per hari, meningkat 8,8% dari bulan sebelumnya. Sebagai perbandingan, Alberta menghasilkan rata-rata 3,8 juta barel per hari selama sebelas bulan pertama tahun 2023.
Mrespon serangkaian berita tersebut, harga minyak mentah dunia diperdagangkan melemah tajam hingga jelang penutupan perdagangan ini (16/1). Berikut adalah pergerakkan harga minyak pada pukul 04:00 WIB,
• OIL (SPOT) : $72.33 , -$0.19 / -0.26%
• WTI : $72.32 , -$0.36 / -0.50%
• BRENT : $78.29 , +$0.14 / +0.18%
Sentimen
Memasuki perdagangan hari Rabu (17/1) pasar global akan memperhatikan banyak data ekonomi, diantaranya: Laporan GDP dan Penjualan Ritel Tiongkok pada pukul 09:00 WIB pagi ini. Laporan Inflasi Konsumen Inggris akan dirilis pukul 14:00 WIB dan Inflasi Konsumen Eropa pada pukul 17:00 WIB.
Selama sesi Amerika, fokus pasar akan tertuju pada laporan Penjualan ritel AS pada pukul 20:30 WIB dan beberapa press conference member the Fed.