Pasar keuangan global bergerak pada kisaran yang sempit karena minimnya data selama sesi perdagangan awal pekan dan tingginya tingkat hati-hati pelaku pasar jelang data kunci GDP AS dan beberapa pertemuan bank sentral dunia selama pekan ini.
Dolar diperdagangkan sedikit lebih tinggi sedangkan harga emas bergerak melemah seiring dengan melemahnya harapan pemangkasan suku bunga the Fed yang semakin jauh dari angka 50%. Berdasarkan pantauan CME Watch Tools, peluang pemangkasan suku bunga pada Maret menjadi pada level 41.6% turun daru 47.1% pada Jumat lalu (19/1).
Hingga jelang penutupan perdagangan Senin (22/1) pada pukul 04:00 WIB, Dolar diperdagangkan menguat sebanyak 9 poin atau 0.09% pada level 103.35, setelah capai tertinggi 103.37 dan terendah 103.11.
Pada saat yang sama, harga emas (spot) diperdagangkan melemah sebanyak $8.66 atau 0.43% pada level $2,020.43 per ons, setelah capai tertinggi $2,032 dan terendah $2,016. Sedangkan emas berjangka kontrak Februari diperdagangkan melemah sekitar $7.80 atau 0.38% pada levle $2,021.50 per ons, setelah capai tertinggi $2,034 dan terendah $2,017 di Divisi Comex.
Matauang
Pasar matauang berisiko mendomnasi volatilitas pasar selama sesi perdagangan Senin (22/1), dengan pasangan AUD/USD kembali diperdagangkan melemah cukup signifikan menyusul pelemahan harga komoditas. Prospek negatif dari pasar tembaga dan bijih besi menjadi pendorong utama penurunan matauang Aussie.
EUR/USD diperdagangkan datar dengan posisi bertahan karena pasar akan mengantisipasi pertemuan Komisi Eropa yang akan merilis laporan awal Sentimen Konsumen untuk bulan pertama tahun 2024 pada hari ini (23/1) dan pertemuan Bank Sentral Eropa pada Kamis (25/1).
Disisi lain, USD/JPY diperdagangkan turun tipis – menguat pada kisaran 148.078 jelang pertemuan Bank Sentral Jepang siang nanti pukul 09:30 WIB.
Berikut adalah pergerakkan pasar matauang jelang penutupan perdagangan 22 Januari 2024 pada pukul 04:00 WIB,
• AUDUSD : 0.65711 , -24 / -0.36%
• EURUSD : 1.08829 , -12 / -0.11%
• GBPUSD : 1.27053 , +4 / +0.03%
• NZDUSD : 0.60773 , -34 / -0.56%
• USDJPY : 148.060 , -6 / -0.04%
• USDCAD : 1.34795 , +52 / +0.38%
• USDCHF : 0.86894 , +9 / +0.10%
• USDCNH : 7.19020 , -336 / -0.47%
Minyak
Harga minyak mentah dunia diperdagangkan sangat volatile selama sesi perdagangan awal pekan ini (22/1). Dipasar spot, harga minyak dibuka melemah sebelum akhirnya kembali menguat dan mencatatkan rekor tertinggi hariannya baru.
Diawal sesi Asia, Harga minyak turun sekitar 1% setelah National Oil Corporation milik negara Libya mengatakan ladang minyak terbesarnya akan kembali beroperasi. Yang artinya akan terdapat tambahan produksi sebesar 270.000 barel per hari, sehingga produksi keseluruhan kembali di atas 1 juta barel per hari untuk negara OPEC.
Harga minyak kembali berbalik menguat disesi perdagangan Eropa hingga Amerika karena kembali meningkatnya kekhawatiran geopolitik di Timur Tengah dan kekhawatiran akan gangguan Laut Merah.
Sejauh ini, hingga jelang penutupan perdagangan 22 Januari 2024 pada pukul 04:00 WIB, harga minyak mencatatkan keuntungan sebagai berikut:
• OIL (SPOT) : $74.56 , +$1.23 / +1.68%
• WTI : $74.63 , +$1.38 / +1.88%
• BRENT : $80.06 , +$1.50 / +1.91%
Sentimen
Selama perdagangan Selasa (23/1), fokus pasar global akan tertuju pada pertemuan Bank Sentral Jepang pada pukul 09:30 WIB. BoJ diperkirakan akan menetap suku bunga acuan tetap pada level -0.10%. Yang perlu diperhatikan adalah prospek kebijakan moneter pada pertemuan selanjutnya. Pasar akan sangat mengamami dan mencari sinyal tentang rencana BoJ untuk meninggalkan suku bunga ‘Negatif’ tahun ini.